Namun bagi seorang petarung, mereka akan menghadapi semua lawan dengan penuh perhitungan, mengukur diri dengan sebaik-baiknya sebelum bertarung dan tidak akan memundurkan langkah sedikitpun. Saat yang akan dihadapi lebih kuat, seorang petarung akan mempelajari kelemahan lawannya dengan sebaik-baiknya dan akan memfokuskan serangannya ke arah target lemah lawannya.
Seorang petarung tidak akan mencari musuh sebanyak-banyaknya, namun jika di sekelilingnya adalah orang yang tidak benar, maka seorang petarung tidak akan gentar menghadapinya. Jika mereka datang menyerang, seorang petarung selalu siap menghadapinya.
Seseorang yang memiliki jiwa petarung tidak akan mudah menyerah dengan keadaan sulit, selalu bersemangat meladeni semuanya dan tidak sedikitpun menunjukkan dirinya adalah seorang pecundang.
Seorang petarung akan selalu memegang komitmen janji yang pernah diikrarkan dengan sepenuh hati, memegang teguh kehormatan dan siap sedia menghadapi kemungkinan terburuk sekalipun. Prinsip hidup seorang petarung, lebih baik gugur dalam medan pertempuran daripada pulang dengan membawa malu karena bertindak curang, berkhianat serta merendahkan martabat dan kehormatannya.
Seorang petarung sangat gigih dalam berlatih dan mengasah kemampuan diri agar siap dalam setiap kondisi. Mereka tidak pernah menghabiskan waktunya dengan bersantai-santai, karena setiap waktu adalah sebuah kesempatan untuk membentuknya menjadi petarung sejati. Tidak ada kata membuang waktu percuma.
Seorang petarung akan berlatih mati-matian dengan sepenuh hati dan segenap jiwa. Lebih baik bermandi keringat saat berlatih daripada bermandi darah saat bertarung di medan pertempuran. Meskipun gugur di ajang tempur adalah sebuah kehormatan, namun mereka tentunya tidak akan membiarkan dirinya gugur dengan mudah. Seorang petarung akan menganalisa kondisi medan laga, mempelajari kelemahan lawan dan tentunya mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya.
Jiwa petarung itu bukan semata-mata ada di dalam diri seorang prajurit yang akan berlaga di medan pertempuran, melainkan juga ada di dalam diri kita semua.
Dalam menghadapi kehidupan yang dinamis dan penuh teka-teki, kita harus memiliki jiwa petarung. Tidak mudah menyerah dalam kesulitan dan tetap semangat di kala melangkah. Kita tidak perlu berlatih dengan menggunakan senjata, karena yang dihadapi adalah musuh pikiran, sifatnya tidak nyata.
Latihan utama adalah ketika kesulitan dan cobaan datang menerpa. Di saat inilah kita harus terus menempa pikiran dan batin untuk tetap bersabar dan tidak menyerah. Membuka jeratan yang menumpulkan mata batin, agar mendapatkan solusi terbaik.
Kita semua adalah petarung kehidupan. Jiwa seorang petarung kehidupan ditempa melalui pertarungan-pertarungan batin di dalam hatinya. Pikirannya dilatih dan akalnya diasah agar mampu menyelesaikan setiap problem secara cepat, tepat, terukur, taktis dan penuh kebijaksanaan. Semua ini akan melebur dalam kesatuan untuk membentuk jiwa petarung yang handal dan tidak terkalahkan.
Sesungguhnya kita adalah petarung, kesatria dan pahlawan bagi orang lain, terutama bagi keluarga tercinta.
No comments:
Post a Comment